Selimut Mimpi

Penulis : Abu Umar Basyier
Penerbit : Shofa Media Publika
Berat : 300 gram
Harga : 30.000 (Harga toko buku 33.000)
Member Card : 27.000

NOVEL SINOPSIS
BUKU JAKARTA. Satu lagi Buku Kisah Nyata karya Abu Umar Basyier yang selalu best seller dipasaran hadir. Buku Selimut mimpi ini mengisahisahkan seorang gadis yang berusia 24 tahun. Gadis yang bernama Latifah berasal dari Lampung. Kali ini ia sedang berada di bandara hendak ke Arab Saudi. Bukan untuk ibadah haji, atau keperluan lainnya. Dia adalah salah satu dari sekian banyak calon TKW yang siap akan berangkat ke Negri Arab. Memang tampaknya berbagai bayangan negatif tentang TKW sering membuatnya was - was. Dari penyiksaan, pelecehan, hingga pembunuhan memang selalu muncul di berbagai media. Namun tampaknya itu tidak terlihat nyata dalam kehidupannya. Walau bagaimanapun, dia menyaksikan sendiri banyak TKW yang pulang ke kampungnya dengan banyak uang dan membuka usaha sendiri. Dengan iming - iming 800 riyal (sekitar 2 juta rupiah) sebulan, tampaknya gadis seperti Latifah juga tergiur olehnya.
Berbekal kemampuan bahasa arab ala kadarnya, kini sampai juga dia di rumah seorang yang kaya. Syaikh Sulaiman bin Abdullah bin Aburrahman At Tuwaijiri. Bayangan yang dulu bahwa majikan kejam, suka menyiksa dan sebagainya pupus sudah di sini. Ternyata Syaikh Sulaiman, istri dan seorang putrinya tak seburuk yang ia banyangkan. Majikannya sangat ramah, bahkan istri sering membantunya di dapur. Walaupun pekerjaannya sangat banyak dan melelahkan, ia jalani dengan senang hati. Suatu saat ada tamu istimewa yang datang berkunjung ke rumah majikannya. Tak lain tak bukan adalah Syaikh Hasan At Tuwaijiri, yang juga adik kandung dari Syaikh Sulaiman. Syaikh Hasan yang jauh lebih kaya dari kakaknya. Saat itu memang sedang membutuhkan pembantu, sebab sudah 6 bulan rumah besar Syaikh Hasan tak ada pembantu. Untuk itu, Syaikh Hasan berniat 'meminjam' Latifah selama 2 bulan saja.

Sebagai pembantu, tentu ia harus patuh pada majikannya, yang memang Syaikh Sulaiman lah yang menyampaikan hal tersebut ke Latifah. Di rumah Syaikh Hasan yang begitu besar ditinggali oleh Syaikh Hasan, istrinya, 3 putra dan 2 putri mereka, dan tak ketinggalan pembanntu dan sopir pribadi yang juga tinggal di situ. Walaupun Syaikh Sulaiman dan Syaikh Hasan adalah saudara, tapi keduanya memiliki sifat yang agak berbeda. Jika Syaikh Sulaiman lebih sedikit bicara, maka adiknya justru lebih los dalam berkata – kata. Tampaknya keluarga mereka juga berbeda. Keluarga Syaikh Sulaiman yang lebih adem ayem, ramah tamah, tak begitu dengan keluarga Syaikh Hasan. Apalagi anak – anaknya yang selalu ketus terhadapnya. Di sinilah banyak terjadi hal – hal yang membuat Latifah kesal dan juga merinding melihat kenyataan bahwa ternyata banyak 'hal janggal' yang terjadi di rumah ini. Apa saja itu?? Segera miliki buku ini..