Penulis : Wisnu Nugroho
Penerbit : Buku Kompas
Jumlah Halaman : 256
Berat : 350 gram
Harga resmi : 48.000
Harga setelah diskon : 45.000
SINOPSIS
Presiden Republik lndonesia adalah orang paling penting atau nomor satu di negeri ini. Setidaknya, sesuai pelat nomor sedan kepresidenan: RI 1. Oleh Wisnu Nugroho, wartawan Kompas, sisi tidak penting RI 1 yang kini dijabat Susilo Bambang Yudhoyono dipaparkan dengan lugas, mengalir, dan apa adanya di blog kompasiana.
Menulis berita 'penting' RI 1 dan menyiarkannya langsung dan serentak hanya membuat berita makin seragam. Sifat 'penting' berita lstana membuat gereget 'menarik' hilang karena tak terberitakan. Pak BeYe dan Istananya adalah buku pertama dari 'Tetralogi Sisi Lain SBY', Sebagai 'manusia biasa', Pak Beye yang punya gereget dicatat secara rinci, dibagikan secara jenaka dan kadang nakal.
Karena rinci, cerita jenaka dan nakal seputar lstana tersusun runut jelas, dan bernilai sejarah. Bersiaplaj tersenyum- senyum. Wartawan Kompas, Wisnu Nugroho, atas pengalamannya selama meliput SBY di istana. Ditulis dengan jenaka, buku ini menghadirkan SBY yang lain dari yang selama ini dikenal orang.
Penerbit : Buku Kompas
Jumlah Halaman : 256
Berat : 350 gram
Harga resmi : 48.000
Harga setelah diskon : 45.000
SINOPSIS
Presiden Republik lndonesia adalah orang paling penting atau nomor satu di negeri ini. Setidaknya, sesuai pelat nomor sedan kepresidenan: RI 1. Oleh Wisnu Nugroho, wartawan Kompas, sisi tidak penting RI 1 yang kini dijabat Susilo Bambang Yudhoyono dipaparkan dengan lugas, mengalir, dan apa adanya di blog kompasiana.
Menulis berita 'penting' RI 1 dan menyiarkannya langsung dan serentak hanya membuat berita makin seragam. Sifat 'penting' berita lstana membuat gereget 'menarik' hilang karena tak terberitakan. Pak BeYe dan Istananya adalah buku pertama dari 'Tetralogi Sisi Lain SBY', Sebagai 'manusia biasa', Pak Beye yang punya gereget dicatat secara rinci, dibagikan secara jenaka dan kadang nakal.
Karena rinci, cerita jenaka dan nakal seputar lstana tersusun runut jelas, dan bernilai sejarah. Bersiaplaj tersenyum- senyum. Wartawan Kompas, Wisnu Nugroho, atas pengalamannya selama meliput SBY di istana. Ditulis dengan jenaka, buku ini menghadirkan SBY yang lain dari yang selama ini dikenal orang.